Loading...

270 Warga Terpapar Radikalisme Ikrar Kembali Ke NKRI

270 Warga Terpapar Radikalisme Ikrar Kembali Ke NKRI
Sumber Humas Pemkot Tangsel
Reporter: Tama | Editor: Tama

TitikKata.com - Direktorat Pencegahan Datasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menyaksikan 270 mantan anggota Negara Islam Indonesia (NII) asal Kota Tangerang Selatan, ikrar setia kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

Direktur Pencegahan Densus 88 Antiteror Polri Brigjen Pol. Tubagus Ami Prindani, mengungkapkan tingginya  potensi radikalisme di masyarakat terutama di daerah-daerah. Dengan kondisi itu, dia memastikan bahwa mereka yang terpapar paham tersebut, untuk dirangkul dan diajak kembali untuk mencintai negara RI.  

“Masih banyak potensi radikalisme di daerah dan ini harus kita lakukan pendekatan, penggalangan karena tidak mungkin yang radikal itu kita tangkap semua, kita proses semua tidak mungkin cukup tahanan kita semua,” tegas Brigjen Pol Tubagus Ami Prindani, di Aula Blandongan, pusat pemerintah kota Tangsel.

Menurut dia, mereka yang terpapar kelompok radikalisme seperti NII, sangat perlu untuk dilakukan pendekatan dan penguatan agar mereka kembali kepada NKRI. 

“Faktanya kita tidak tahu bahwa kelompok mereka itu kelompok radikal, itu perlunya kita memberikan sosialisasi, informasi, edukasi sehingga mereka mau kembali ke negara,” kata dia.

Direktorat Pencegahan Densus 88 mengaku telah melakukan upaya-upaya itu ke wilayah Sumatera Barat, Garut dan wilayah lain.

Dia menyebut, untuk jumlah kelompok radikal di Tangsel, masih dalam proses penyelidikan. Tercatat saat ini ada sebanyak 270 orang.

“Tangsel masih dalam penyelidikan jumlahnya, jumlah yang dipetakan 270 tapi belum semua hadir, karena beberapa hal tapi 270 tercatat dan dibuat tanda tangan. Jumlah masih dinamis sekali, akhirnya mereka mau berdasarkan pendataan, pemetaan dan info beberapa yang sudah ditangkap dan pendekatan,” jelas dia.

Sementara mereka yang dilakukan penangkapan, kata Brigjen Pol Tubagus Ami,adalah mereka yang sudah terjerat dan para pemimpin kelompok.

“Yang ditangkap ada yang memang sudah terjerat, dan mereka (sudah berikrar) simpatisan inilah yang harus dilaukan pendekatan, karna mereka sudah ikrar lepas baiat,” tegas dia.

Baca Berita Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkait