Antre BLT Hingga Berdesakan, Sejumlah Warga Lebak Pingsan
TitikKata.com - Sejumlah warga Kabupaten Lebak pingsan karena berdesakan saat ikut mengantre bersama ribuan warga lain dalam mendapatkan bantuan langsung tunai subsidi bahan bakar minyak (BLT BBM), program keluarga harapan dan bantuan pangan non tunai.
Inah, 45 tahun, warga Bojongmanik mengaku mengantre dari pagi hingga sore hari untuk menerima bantuan langsung tunai (BLT) yang dipusatkan di Kecamatan Rangkasbitung,
Masyarakat yang menerima bantuan itu terdiri dari subsidi untuk bahan bakar minyak (BBM), program keluarga harapan (PKH) dan bantuan pangan non tunai (BPNT).
Penyaluran dana BLT itu dipusatkan di Kecamatan Rangkasbitung, sehingga terjadi antrian dan saling berdesakan.
"Kami berharap penyaluran BLT itu, sebaiknya di masing-masing kecamatan," kata Inah.
Dirinya menerima BLT melalui PKH sebesar Rp1,3 juta untuk kebutuhan bahan pokok, pendidikan anak dan kesehatan.
Selama ini, kata dia, PKH cukup membantu untuk meringankan beban ekonomi keluarga.
Bahkan, dirinya sudah dua tahun menerima PKH, sehingga dapat membantu kesejahteraan keluarga, karena dua anaknya bisa melanjutkan pendidikan di SMP dan SMA.
"Kami berharap tahun depan PKH tetap digulirkan kembali oleh pemerintah," katanya.
Begitu juga warga penerima BLT lainnya, Agus (45) warga Kalanganyar Kabupaten Lebak menyatakan dirinya terpaksa mengantri selama empat jam dari pagi hingga siang menerima dana subsidi BBM sebesar Rp600 ribu.
Meski antrian panjang, dia cukup senang setelah menerima dana subsidi BBM itu. "Kami menggunakan dana itu untuk keperluan membeli bahan pokok," katanya.
Sementara itu, Manager Dukungan Umum Kantor Pos Rangkasbitung Kabupaten Lebak Susan Ratna Dewi mengatakan warga yang menerima bantuan sosial itu sebanyak 139 ribu dengan total Rp150 miliar guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah itu.
Masyarakat memperoleh dana BLT bervariasi mulai Rp600 ribu hingga Rp1,3 juta/KPM.
Baca Berita Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS