Loading...

Atur Strategi Mas Pram-Si Doel Gaet Suara Warga DKI Jakarta

Atur Strategi Mas Pram-Si Doel Gaet Suara Warga DKI Jakarta
Pasangan Bakal calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno mulai menyusun strategi untuk menampung aspirasi warga dan mendapat dukungan. Foto: Titikkata
Reporter: Mayzka-Fifi | Editor: Tama

Titikkata.com - Pasangan Bakal calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno mulai menyusun strategi untuk menampung aspirasi warga dan mendapat dukungan.

Strategi itu, dibuktikan saat Pramono Anung dan Rano Karno membagi tugas untuk turun bertemu warga, pada Jumat (5/9/2024).

Bakal calon Gubernur, Pramono Anung bertemu dengan Komunitas Juang Perempuan di Jakarta Utara membahas persoalan yang ada di Jakarta

"Saya sekarang di tempat ini yang lebih banyak sebenarnya ingin mengetahui bagaimana respon dan harapan masyarakat. Maka saya meminta kepada siapapun yang mengundang kepada saya, saya gak mau hanya menyampaikan pidato kemudian pulang. Karena bagi saya yang lebih penting mendengarkan persoalan masyarakat, seperti tadi persoalan rusunawa, persoalan kesehatan, persoalan pendidikan, itulah yang mending hal yang memang saya ingin dengarkan. Termasuk yang tadi saya sampaikan bahwa untuk jakarta utara atau pulau seribu karena ini memang yang paling dekat, pemikiran tentang water way itu harus disosialisasikan, diadakan. Apakah ini sesuatu yang baru, sebenarnya enggak tapi belum ada yang memutuskan sehingga pulau seribu yang begitu indahnya ini belum menjadi sesuatu yang menarik," katanya.

Sementara itu, bakal calon Wakil Gubernur, Rano Karno mengunjungi kediaman Ketua Umum Forum Betawi Rempug (FBR), Lutfi Hakim, di Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (6/9/24).

Rano atau yang biasa disapa Si Doel tersebut, juga sampaikan pertemuan ini sebagai strateginya.

“Jadi singkat kata hari ini ya saya bersilaturahim. Mas Pramono ke tempat lain, saya ke sini. Ya terpaksa bagi tugas karena ya Jakarta ini boleh dibilang luas. Yang paling problem bagi kita waktunya mepet. Jadi kita betul-betul harus berhitung. Makanya tadi saya bilang ke pak Kyai. Pak Kyai minta maaf nih tentu gak mungkin tiap kampung kita datengin karena terpaksa kita bagi tempat. Dalam arti kata kalau strategi perang nya kalau kampungnya udah menang kita, kita ga usah dateng. Kita datang ke kampung yang kira-kira kita kalah. Nah itu supaya kita menang gimana caranya. Nah itulah, itu makanya strategi pendekar ini,” ujarnya.

Baca Berita Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkait