DPRD Pertanyakan Konsistensi Pembangunan ITF Sunter
TitikKata.com - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta, mendorong keberlanjutan proses pembangunan fasilitas Pengolahan Sampah Dalam Kota atau Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter. Sikap demikian guna persoalan sampah di Jakarta segera teratasi.
Seperti diketahui, tahap groundbreaking atau peletakan batu pertama proyek tempat pengolahan sampah yang digagas Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan lewat PT Jakarta Propertindo (Jakpro) tersebut sudah dilakukan sejak akhir tahun 2018. Berdasarkan perencanaan, ITF Sunter mampu mengolah 2.200 ton sampah perharinya atau seperempat produksi sampah yang ada di Jakarta.
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono mempertanyakan konsistensi pembangunan tersebut. Disatu sisi, baik Pemprov maupun DPRD DKI Jakarta saat itu sama-sama telah menyepakati hasil kajian dan rencana pembangunan ITF Sunter dengan anggaran Rp577 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
"(Pembangunan ITF Sunter) yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta baru groundbreaking, sudah berkali-kali groundbreaking," jelasnya saat acara Laporan kerja politik parlemen Fraksi PDI Perjuangan DKI Jakarta 2022, Gedung DPRD, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (28/12/2022).
Dikatakan Gembong, sebelumnya ia pernah membuat sikap tegas dengan menantang Direktur Utama PT Jakpro saat itu Widi Amanasto, supaya dapat menyelesaikan pembangunan ITF Sunter pada tahun 2023.
Konsekuensinya, kedua pihak, baik Gembong maupun Widi harus rela menanggalkan jabatannya apabila proyek tidak rampung hingga waktu yang ditargetkan. Hanya saja, tidak berselang lama kepemimpinan Widi keburu tergantikan dengan Iwan Takwin.
"Belum mempertanggung jawabkan itu, sudah diganti duluan (dengan Iwan Takwin). Tapi kita komit mengawal ini secara tuntas, jangan sampai terjadi darurat sampah di Jakarta," tegas Gembong.
Sebagai informasi, Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diamanahkan kepada PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dalam pembangunannya.
Beberapa hal telah dilakukan sejak tahun 2019 terkait pembangunan fisik, ITF dengan rencana pembangunan selama tiga tahun dengan target operasi di tahun 2027.
Pembangunan ITF sendiri dijalankan oleh salah satu anak usaha Jakpro, yaitu PT Jakarta Solusi Lestari (JSL)
Baca Berita Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS