Komisi IX DPR RI Kritisi Capaian Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Malut

TitikKata.com - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Achmad Hatari, mempertanyakan capaian pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku Utara, yang diklaim terbesar di dunia karena mencapai 27,74 persen di Triwulan II 2022 year on year. Menurut dia, perlunya pengujian kembali terhadap capaian pertumbuhan tersebut, salah satunya dengan melihat variabel kemiskinan di daerah tersebut.
"Di tengah laporan yang positif itu, optimisme tampak dengan proyeksi perekonomian Maluku Utara yang diproyeksikan sampai akhir tahun ini akan mengalami akselerasi dibandingkan tahun lalu," ungkap Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Achmad Hatari, saat melakukan kunjungan kerja Reses ke Provinsi Maluku Utara, Jumat (16/12/2022) pekan kemarin.
Tim yang dipimpin Achmad Hatari, ini ingin memperoleh informasi terkait dengan pelaksanaan tugas dari Pemerintah Provinsi Maluku Utara, Kementerian Keuangan, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Himbara, serta permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Maluku Utara.
"Mengutip Laporan Perekonomian Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara bulan Agustus 2022 menunjukkan bahwa Perekonomian Provinsi Maluku Utara pada triwulan II 2022 tumbuh sebesar 27,74% (yoy). Maluku Utara dinilai menjadi provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia untuk periode triwulan II 2022," ujar Achmad Hatari.
Adapun pertumbuhan tersebut, Achmad Hatari tak memungkiri bahwa semakin landainya penyebaran Covid19 berdampak positif terhadap kinerja perbankan khususnya pada ekspansi penyaluran kredit yang berdampak pada perekonomian suatu daerah.
"Sejalan dengan semakin pulihnya kondisi perekonomian pasca membaiknya penanganan untuk pandemi Covid-19 serta tingginya akselerasi perekonomian yang ditopang oleh industri pengolahan nikel," katanya.
Dalam kesempatan yang sama Anggota Dewan Gubernur BI, Aida S. Budiman menambahkan pemaparan beberapa indikator pendukung perekonomian Provinsi Maluku Utara bahkan sampai tahun 2023.
Dimana provinsi ini masih akan diproyeksikan melanjutkan pertumbuhan tinggi dan akan berada pada rentang 18,55%-19,55% (yoy). Hal tersebut didorong oleh masih akan terus bertambahnya realisasi pembangunan serta optimalisasi produksi smelter yang akan membantu menjaga daya pertumbuhan provinsi ini.
Baca Berita Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS