Loading...

Menilik Sejarah Masjid Kali Pasir Kota Tangerang

Menilik Sejarah Masjid Kali Pasir Kota Tangerang
Ditengah padatnya permukiman dan pusat perniagaan kuliner Pasar Lama Kota Tangerang, tidak banyak orang mengetahui bahwa dahulu terdapat pesantren khusus wanita di komplek Masjid Jami Kali Pasir, Sukasari, Kota Tangerang. Foto: Titikkata
Reporter: Hadi | Editor: Lani

Titikkata.com - Ditengah padatnya permukiman dan pusat perniagaan kuliner Pasar Lama Kota Tangerang, tidak banyak orang mengetahui bahwa dahulu terdapat pesantren khusus wanita di komplek Masjid Jami Kali Pasir, Sukasari, Kota Tangerang.

Masjid Jami Kali Pasir yang berada di Kelurahan Sukasari, Kecamatan Tangerang ini menjadi bukti sejarah kebudayaan Islam dan tercatat sebagai cagar budaya sesuai Peraturan Daerah nomor 3 Tahun 2018 dan Undang-undang nomor 11 tahun 2010.

Raufi Syarufi Bin Abdurrahman selaku Pengurus DKM Masjid Jami Kali Pasir menjelaskan, Masjid Jami Kali Pasir bisa ditetapkan menjadi cagar budaya.

Dimana, pertama bangunan masjid yang kedua pemakaman kuno itu semua menjadi bukti bahwa perkembangan syiar agama Islam pada Abad 15 di Kota Tangerang.

"Karena memang di masjid kali pasir ada 4 tiang penyangga itu usianya ratusan tahun karena keberadaan dari empat tiang masjid tahun 1455, di masa itu penyebaran tokoh menjadi sentral nya pada saat itu Syekh Abdul Jalil atau Sayyid Hasan Ali Al-Husany yang kita kenal seperti itu," tuturnya, Senin (20/1/2025).

Selain memiliki nilai sejarah, Masjid Jami Kali Pasir awal berfungsi sebagai penyebaran agama Islam masa itu, ciri khas terlihat dari empat tiang penyangga dan atap bersusun mengerucut keatas dan kubah bermotif baluarti memiliki arti pertahanan, itu adalah pemberian dari Kesultanan Banten.

"Penyangga pemberian kanjeng sunan Kalijaga, kemudian di masjid itu sendiri atapnya masih atap bersusun atau atap mengerucut ke atas bagian atasnya mustaka, kami disini mengenalnya baluarti artinya misalkan keilmuan-keilmuan yang ada lebih cenderung bahasa Portugis kalau gak salah baluarte yang artinya pertahanan, ternyata memang leluhur-leluhur kami mengatakan itu sebagai baluarti memang itu berkaitan dengan pertahanan, tapi pertahanan disini pertahanan bermakna diri benteng diri dimana ketika dalam hidup kita perlu dibentengin diri dengan ibadah atau taat dan dekat bertaqwa kepada Allah SWT, baluarti menjadi kubah Masjid Jami Kali Pasir," ungkapnya.

Baca Berita Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkait