Loading...

Nilai PAD Kecil, Bapenda Lebak akan Optimalisasi Pajak

Nilai PAD Kecil, Bapenda Lebak akan Optimalisasi Pajak
Kantor Bapenda Lebak. Foto: Istimewa
Reporter: Redaksi | Editor: Lani

Titikkata.com - Pendapatan Asli Daerah (PAD) murni Kabupaten Lebak diproyeksikan sebesar Rp528.762.372.078, hal tersebut sebagaimana tertuang dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Lebak Tahun Anggaran 2025.

Angka tersebut dinilai tergolong kecil, hal itupun diakui Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Lebak, Dody Irawan.

Dody pun mengungkapkan alasan terkait hal tersebut, selain itu berbagai upaya yang dilakukan pun ia lakukan untuk menaikan PAD Lebak.

"Jadi yang pertama kami lakukan itu melakukan pendekatan optimalisasi pajak," kata Dodi di kantornya pada Rabu (14/5/2025). 

Dody menyebut, ada lima pendekatan yang pihaknya lakukan. Yang pertama, insentif fiskal.

"Insentif fiskal itu pendekatannya banyak, ada relaksasi pajak. Relaksasi pajak kan itu ada Tax Allowance, Tax Amnesty, Tax Holiday seperti hari ini Provinsi Banten melakukan Tax Amnesty di PKB dan BBNKB," ungkapnya.

Yang kedua, lanjut dia, pendekatan ekstentifikasi dan intensifikasi, yang ketiga pendekatannya digitalisasi untuk mempermudah masyarakat. Yang keempat kolaborasi dengan berbagai pihak.

"Bahkan kejaksaan dan lain-lain, kelima monev (monitoring evaluasi)," kata dia.

Ditanyai perihal alasan kenapa PAD Lebak tergolong kecil, Dody mengatakan sebagai berikut.

"Dalam konteks kenapa kurang salah satunya di sektor pajak yang hari ini dalam pendekatan untuk dinaikan, tapi intinya pas saya ke sini tuh dari Rp150 miliar sekarang sudah Rp248 miliar itu dari pajak saja, belum dari retribusi, kan PAD itu pintunya ada pajak, retribusi dan pendapatan lain-lain yang sah dan lain-lain," ungkapnya.

Dody juga mengatakan, pada tahun ini pihaknya tengah mencoba melakukan modernisasi perpajakan, agar layanan perpajakan dimodernkan dengan konteks untuk meningkatkan PAD.

"Untuk meningkatkan PAD yang kami lakukan yaitu di sektor-sektor yang paling trend hari ini yang di hotel restoran dan lain-lain, ada juga di mineral bukan logam besar juga," kata dia.

Menurutnya, perpajakan misal dalam sektor Pajak Bumi Bangunan (PBB) Lebak memiliki keunikan tersendiri.

"Lebak itu Kabupaten terbesar di Provinsi Banten harusnya PBB nya paling besar, tapi mesti diingat Lebak itu tanahnya sebagian besar punya TNGHS, PTPN, Perhutani itu bukan PBB-P2 tapi PBB-P3, pemerintah pusat yang collect," kata dia.

Jadi, lanjut dia, hari ini pihaknya sedang berupaya memodernkan perpajakan agar-agar ruang-ruang kosong dalam perpajakan itu bisa terisi sehingga ada legacy yang baik untuk Kabupaten Lebak dalam konteks rasio kemadirian yang baik. 

"Selain rasio kemandirian yang baik kan pertumbuhan pajak harus bagus tapi yang paling penting adalah angka ketaatan wajib pajak. Wajib pajaknya harus taat," tambahnya.

Baca Berita Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkait