Loading...

Legislator PSI Francine Soroti Mesin TPE yang Rusak di Jalan Sabang hingga Muncul Pungli

Legislator PSI Francine Soroti Mesin TPE yang Rusak di Jalan Sabang hingga Muncul Pungli
Anggota Panitia Khusus (Pansus) Perparkiran DPRD Provinsi DKI Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Francine Widjojo, menyorot soal ratusan mesin Terminal Parkir Elektronik (TPE) yang rusak. Foto: Istimewa
Reporter: Fifi | Editor: Lani

Titikkata.com - Anggota Panitia Khusus (Pansus) Perparkiran DPRD Provinsi DKI Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Francine Widjojo, menyorot soal ratusan mesin Terminal Parkir Elektronik (TPE) yang rusak.

Dia mempertanyakan kepada pihak Unit Pengelola (UP) Perparkiran Dishub DKI Jakarta mengenai pertanggungjawabannya.

Sebab, menurut dia, mesin TPE tersebut tidaklah murah dan dibeli menggunakan pajak yang dipungut dari warga Jakarta.

“Terkait dengan TPE, dari paparannya ini kita bisa lihat yang non aktif itu 137 dari 201 atau 68,1 persen. Ini angka yang luar biasa besar sekali,” kata Francine saat rapat dengan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta di DPRD DKI Jakarta, Selasa (22/4/2025) kemarin.

“Lalu apakah tidak ada pemeliharaan, perawatan, dan perbaikannya. Apakah tidak ada pertanggungjawabannya. Karena ini kan aset yang nilainya mahal sekali ya,” tambahnya.

Lebih lanjut, Francine mengaku heran mengapa ia tidak pernah diminta menggunakan mesin-mesin TPE ketika parkir di Jalan Sabang yang letaknya tidak jauh dari DPRD DKI Jakarta oleh para petugas parkir.

Malahan, kata Francine, dirinya dikenai tarif yang tidak semestinya oleh para petugas yang berusaha mengubah-ubah durasi parkirnya supaya ongkosnya bisa menjadi lebih mahal.

“Di Sabang setahu saya ada mesin TPE tapi sampai saat ini saya belum pernah diminta untuk menggunakan TPE itu oleh juru parkirnya. Malah, juru parkirnya ini pakai tarif coba-coba. Jadi coba-coba dilebihin waktunya 1-2 jam oleh tukang parkirnya,” ucapnya.

Ia mengatakan bahwa para petugas baru menagih tarif yang sesuai setelah ditunjukkan foto dengan fitur waktu pengambilan gambar sebagai bukti.

“Kebetulan saya pas foto, saya parkir jam sekian. Jadi saya harus nunjukkin bukti dulu kepada juru parkir yang pakai seragam biru Baru kemudian direvisi tarif parkirnya,”kata dia.

Atas hal ini, Francine meminta UPP Dishub DKI Jakarta untuk menertibkan oknum juru parkir (jukir) nakal tersebut.

“Jadi tarif parkir coba-coba ini justru dari petugas parkir yang berseragam. Dishub harus menindak tegas juru parkir coba-coba itu,” tuturnya.

Baca Berita Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkait