Loading...

Gus Muhaimin Minta Pemerintah Tinjau Ulang Rencana Perbedaam Tarif KRL

Gus Muhaimin Minta Pemerintah Tinjau Ulang Rencana Perbedaam Tarif KRL
Gus Muhaimin Iskandar saat Menaiki Kereta @ istimewas dpr.go.id
Reporter: Cnc | Editor: Tama

TitikKata.com - Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar meminta Kementerian Perhubungan RI, untuk berfikir ulang terkait wacana pembedaan tarif KRL bagi pelanggan kaya dan menengah. Menurut wakil ketua DPR RI bidang Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Korkesra), bahwa wacana tersebut sulit diterapkan di lapangan dan berpotensi menurunkan minat pelanggan KRL.

"KRL itu sudah jadi alat transportasi yang sangat digemari masyarakat, semua kalangan karena cepat, murah dan tentu efisien. Jadi janganlah dibeda-bedakan tarifnya (bagi pelanggan), kalau ini terus dilakukan malah bisa berkurang nanti peminatnya (KRL)," ungkap pria yang akrab disapa Gus Muhaimin, dalam keterangan tertulis dikutip TitikKata.com Sabtu (31/12/2022).

Dia menegaskan seharusnya Kementerian Perhubungan RI, mengapresiasi masyarakat kelas menengah yang mau meninggalkan kendaraan pribadi demi beralih menggunakan transportasi umum. Sebab, pengguna KRL telah berkontribusi dalam mengurangi kemacetan, polusi, dan risiko kecelakaan lalu lintas yang masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah untuk diatasi.

"Coba bayangkan kalau warga yang mampu, punya motor dan mobil pada enggan naik KRL, gimana macetnya jalan raya. Belum lagi polusi dan tentu angka kecelakaan lalu lintas. Justru seharusnya Kemenhub bersyukur masyarakat menyukai KRL," tambahnya.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga menilai subsidi tarif KRL selama ini tepat sasaran. "Dilihat dari antusias warga pakai KRL setiap hari yang nyaris nggak pernah sepi, itu menunjukkan bahwa subsidi tarif KRL tepat sasaran," terangnya.

Sebab itu, Legislator Dapil Jawa Timur VIII itu  mendorong Kemenhub untuk meningkatkan fasilitas KRL daripada sibuk mengoreksi tarif. Menurutnya masyarakat pasti akan merespon positif apabila fasilitas setiap KRL serta sarana prasarananya semakin baik.

"Jadi daripada bahas pembedaan tarif, lebih baik Kemenhub perbaiki fasilitas KRL, termasuk sarananya, misalnya gerbong ditambah biar nggak terlalu berdesak, juga misalnya menambah palang pintu di perlintasan KRL yang belum terpasang," tandas dia.

Baca Berita Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkait